Demokrasi bukanlah kata asing yang baru. Demokrasi selalu dikaitkan dengan pemerintahan yang mengutamakan rakyat atau lebih dikenal dengan pemerintahan rakyat. Namun dalam pelaksanaan demokrasi terdapat variasi model demokrasi yang berkembang dalam pemerintahan di dunia. Tiap negara mempunyai pandangan yang berbeda mengenai pelaksanaan demokrasi, tergantung dari sistem politik yang dianut. Pandangan-pandangan tersebut dapat menjadi indikator untuk mengukur pelaksanaan demokrasi di suatu negara. Oleh karena itu, demokrasi selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dalam pemerintahan negara.
Negara-negara yang telah melakukan demokrasi semisal Amerika Serikat dan India yang kemudian dikenal sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Indonesia juga melalui reformasi politik telah diakui sebagai salah satu kekuatan demokrasi ketiga terbesar di dunia. Dalam pelaksanaanya juga mengalami perubahan-perubahan proses demokrasi tergantung dari sistem politik yang dianut dalam rangka pencarian jati diri bangsa.
Adalah gagasan besar untuk menyelenggarakan forum demokrasi dalam rangka mendorong pengembangan demokrasi dan mempromosikan demokrasi di kawasan Asia dan secara internasional melalui Bali Democracy Forum. Forum ini merupakan inisiatif Indonesia untuk memberikan kontribusi dalam mengembangkan dan mempromosikan demokrasi serta dapat dicermati sebagai bagian dari peran politik luar negeri Indonesia untuk menyelenggarakan forum Internasional dengan mengundang negara-negara sahabat.
Bali Democracy Forum, yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Desember 2008 di Bali dan dihadiri Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, PM Timor Leste Xanana Gusmao, 17 Menteri Luar Negeri dan perwakilan dari 32 negara. Seluruh negara ASEAN mengirimkan delegasinya dalam forum tersebut, termasuk Myanmar dan negara-negara kawasan Asia lainnya seperti China, Jepang, India. Negara-negara di luar kawasan Asia juga diundang sebagai peninjau dalam Bali Democracy Forum antara lain : Amerika Serikat, Austria, Belanda, Inggris, Italia, Kanada, Norwegia, Swiss, Swedia dan Tunisia.
Forum yang membahas mengenai Demokrasi dimaksud untuk pertama kalinya dilakukan pada tingkat Pemerintah di kawasan Asia. Oleh karena itu, inisiatif penyelenggaraan Bali Democracy Forum merupakan inspirasi yang fenomenal dalam strategi dan misi diplomasi Indonesia khususnya dalam mendorong pengembangan dan mempromosikan demokrasi di kawasan Asia. Forum ini juga merupakan momentum sejarah dimana perwakilan negara-negara Asia berbicara tentang demokrasi yang sebelumnya masih menjadi sensitif isu di kawasan Asia.
Bali sekarang bukan saja dikenal sebagai Paradise Island dengan tempat pariwisata dan tradisi budaya yang sangat menarik tetapi juga menjadi tempat bagi inspirasi demokrasi melalui pelaksanaan Bali Democracy Forum yang direncanakan akan dilakukan setiap tahun. Hal ini merupakan inisiatif yang fenomenal dalam kerjasama kawasan melalui pertukaran pengalaman dan best practices untuk mendorong kuatnya demokrasi yang tidak dipaksakan, tetapi tumbuh dan berkembang dari kekuatan dan kemampuan dari dalam. Selain itu juga inisiatif ini akan memberikan inspirasi dan momentum bagi pengembangan demokrasi di dalam negeri.
Bali Democracy Forum tidak terkonsentrasi pada satu sistem politik tertentu akan tetapi semua sistem politik yang mempunyai keinginan untuk mengembangkan demokrasi. Oleh karena itu setiap negara dengan sistem politik apapun yang memiliki kemauan untuk mengembangkan demokrasi dapat ikut untuk memberikan kontribusinya dalam pengembangan demokrasi.
Bali Democracy Forum yang mengambil tema "Building and Consolidating Democracy : A Strategic Agenda for Asia" dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Desember 2008 di Nusa Dua, Bali. Dalam sambutannya Presiden RI menyampaikan bahwa kehadiran dalam Bali Democracy Forum tidak untuk memaksakan model tertentu dalam demokrasi, tidak untuk membahas definisi bersama mengenai demokrasi. Kehadiran dalam forum ini untuk berbagi pengalaman, pemikiran dan ide untuk kerjasama meningkatkan demokrasi, tidak peduli sistem politik apa yang dikembangkan, dari bagian Asia mana berasal atau budaya yang mempengaruhi. Tidak ada demokrasi yang sempurna, demokrasi tidak pernah berakhir dan masih terus berkembang.
Presiden RI memberikan contoh pengalaman demokrasi di Indonesia. Sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Indonesia mempunyai pengalaman Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila dan sekarang Demokrasi yang sudah berjalan 10 tahun setelah krisis keuangan, melahirkan gerakan reformasi dan membuat kemajuan dalam transisi demokrasi, tetapi masih banyak yang perlu untuk dikerjakan dan melanjutkan pengembangan demokrasi serta belajar dari pengalaman masa lalu.
Bali Democracy Forum dilaksanakan didasarkan keperluan untuk mengorganisasi proses pembelajaran-dialog yang komprehensif dalam demokrasi. Dialog dapat meliputi pertukaran pengalaman dan best practices dalam demokrasi. Bali Democracy Forum juga bertujuan untuk mempromosikan kerjasama antar negara dalam pengembangan kelembagaan sosial dan politik untuk kepemerintahan yang demokratik. Oleh karena itu, forum akan mendiskusikan sejumlah isu berkaitan dengan pengembangan demokrasi.
Beberapa pandangan mengenai Demokrasi dalam Bali Democracy Forum antara lain : PM Australia, Kevin Rudd menyampaikan bahwa demokrasi bukanlah milik barat ataupun timur, tetapi milik seluruh umat manusia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia. Selanjutnya Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah mengungkapkan bahwa Demokrasi di kawasan Asia memiliki kekhasan, karena itu demokratisasi tidak pernah berhenti dan akan selalu relevan membicarakan demokrasi. Sedangkan PM Timor Leste Xanana Gusmao menyampaikan bahwa Demokrasi tidak berkembang sendiri tetapi harus sejalan dengan sejumlah aspek lain yang membentuk peraturan internasional. Pandangan-pandangan tersebut memperkaya khasanah pandangan Demokrasi yang sangat bermanfaat dalam pengembangan demokrasi.
Dalam rangka Bali Democracy Forum, Presiden RI meresmikan the institute for Peace and Democracy yang merupakan Organisasi nirlaba independen yang akan mendukung Forum dengan mengorganisasi penyelenggaraan lokakarya, melaksanakan studi dan penelitian, networking dengan lembaga dan organisasi serta menerbitkan papers dan periodicals. Lembaga independen ini berkedudukan di Kampus Jimbaran Universitas Udayana, Bali, yang akan didukung penuh Departemen Luar Negeri.
Hasil-hasil Bali Democracy Forum salah satunya menyepakati untuk memperkuat sistem demokrasi di Asia dengan melakukan pertemuan tahunan pada tingkat Menteri di Bali. Selain pertemuan utama, juga akan diselenggarakan seminar, lokakarya, roundtables dan research presentations.
Pelaksanaan Bali Democracy Forum merupakan sebuah inisiatif dan inspirasi demokrasi yang dapat meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, khususnya dalam pengembangan pengalaman dan best parctices bagi demokrasi di kawasan Asia dan dapat dicermati sebagai keberhasilan strategi diplomasi Indonesia dalam mempromosikan dan mengembangkan demokrasi di Asia yang akan berdampak pada pengembangan demokrasi di dalam negeri. Mudah-mudahan dengan penyelenggaraan Bali Democracy Forum akan menghasilkan gagasan-gagasan dan pandangan-pandangan besar dalam pengembangan demokrasi bukan saja di Indonesia tetapi di kawasan Asia. Kita dapat menunggu progress Bali Democracy Forum di tahun-tahun yang akan datang sebagai rujukan pengembangan dan promosi demokrasi di kawasan Asia Link:
www.setneg.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar