Polisi Gagalkan Aksi Teror Bom
Jakarta, Kompas - Bom yang direncanakan meledak, Jumat (22/4), dapat digagalkan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bisa menjinakkan bom seberat 100 kilogram lebih di dekat jalur pipa gas, sekitar 150 meter dari Gereja Christ Cathedral, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis.
Sebelum menggagalkan peledakan bom di Serpong, Polri juga menangkap 19 tersangka jaringan pelaku bom buku di tujuh tempat. Jaringan tersangka itu pula yang mempersiapkan peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral, Serpong. Polri masih mengembangkan penangkapan tersangka dan penemuan bom itu.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat, menjelaskan, tujuh titik penangkapan itu adalah di Rawamangun, Kramat Jati, dan Pondok Kopi (Jakarta Timur), Aceh, Gunung Sindur (Bogor), Bekasi, serta Tangerang.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Sutarman mengakui, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui setting waktu bom di Serpong sudah dipasang untuk diledakkan pada Jumat pukul 09.00. Saat itu bertepatan dengan waktu sebagian umat Kristiani, temasuk jemaat Gereja Christ Cathedral, merayakan Jumat Agung, peringatan wafatnya Yesus Kristus.
Menurut Sutarman, bom diletakkan di dalam gorong-gorong. Di dekat gorong-gorong itu juga terdapat saluran pipa gas.
Anton menjelaskan, dalam gorong-gorong itu ditemukan rangkaian bom rakitan, yaitu 40 plastik karbit, 3 plastik yang terdapat detonator dan timer, serta 2 tas ransel yang di dalamnya terdapat pipa aluminium setebal tabung gas, detonator, dan timer.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli menambahkan, di dalam tas itu juga ditemukan bahan peledak, masing-masing sekitar 20 kilogram. Bahan rakitan bom yang ditemukan, antara lain, karbit, black powder, remote control, dan pipa. Unsur kimia dalam bom rakitan masih didalami tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri dan Gegana.
Bom buku
Boy Rafli menuturkan, 19 tersangka itu adalah P, J, dan F yang ditangkap di Aceh; P, A, A, E, dan R ditangkap di Bogor; F, D, dan Y ditangkap di Kramat Jati; M ditangkap di Rawamangun; A, D, M, R, dan A ditangkap di Pondok Kopi; A ditangkap di Bekasi; serta J ditangkap di Tangerang.
Para tersangka itu adalah bagian dari jaringan pelaku bom buku. Kelompok ini menargetkan empat sasaran peledakan. Bom yang dirakit diletakkan di Pondok Wisata, Cibubur, dan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serpong.
Salah seorang tersangka yang diduga menjadi pemimpin kelompok itu, berinisial P, lanjut Anton, merencanakan peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral, Serpong, Jumat.
Anton mengemukakan, P adalah pembuat film dokumenter. Jika peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral berhasil, mereka berencana merekam dan menyiarkannya.
Jaringan kelompok bom buku merupakan kelompok baru yang ingin berjihad. Namun, kepolisian masih mendalami fakta kemungkinan kelompok itu memiliki keterkaitan dengan kelompok pelaku bom sebelumnya.
”Pendanaan kelompok ini masih didalami. Yang jelas buku ini dicetak ke mana dan siapa yang mencetak, kami mempunyai datanya,” kata Anton. Namun, Polri belum bisa memastikan asal bahan peledak untuk bom itu.
Indonesia siaga satu
Menyikapi temuan dan teror itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan jajaran TNI dan Polri meningkatkan kewaspadaan menjadi siaga satu di semua tempat yang ditentukan, khususnya menjelang perayaan Paskah. Paskah akan dirayakan umat Kristiani sampai Minggu.
”Presiden memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri serta masyarakat yang peduli terhadap pemberantasan terorisme untuk bekerja sama melakukan pengamanan serentak di seluruh Indonesia,” ungkap Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, seusai rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden, Kamis sore di Istana Negara.
Selain itu, kepala daerah diminta untuk mengoordinasikan pencegahan tindakan teror. Kewaspadaan sosial harus dibangkitkan, tidak hanya pada aparat pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menilai, penangkapan 19 tersangka dan penemuan bom mengindikasikan teror bom pada perayaan Paskah. Polisi terus menyelidiki peran 19 tersangka yang ditangkap itu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai menambahkan, belum terlihat keterkaitan antara 19 tersangka dan pelaku bom bunuh diri di Cirebon, Muhammad Syarif. Meski demikian, jika ditarik pada motifnya menebar teror, kemungkinan keterkaitan itu bisa saja ada.
Kamis, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid bersama Direktur Eksekutif The Wahid Institute Yenny Wahid dan Wakil Presiden Indonesian Conference on Religion and Peace Pendeta Johanes Hariyanto di Jakarta mengingatkan masyarakat agar waspada dan menyatukan diri menjaga keamanan di wilayahnya. Menurut ketiganya, ada ancaman kekerasan yang akan dilakukan terhadap rumah ibadah, terutama pada sekitar perayaan Paskah ini.
(kliping Kompas/Sabtu23/04/2011)
by: riffighter@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar